Artikel

(Sulit Beramal Saleh?)

Penulis:

Ust. Fahmi Hadi Shalehuddin

30 Maret, 2025

Blog tailwind page

Allah ﷻ berfirman:

رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ

"(Mereka berdoa),"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah engkau beri kami petunjuk, dan limpahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi." Q.S. Ali 'Imran (3) : Ayat 8
Pada ayat sebelumnya; ayat 7, disebutkan bahwa orang-orang yang berdoa demikian itu adalah orang-orang yang menyakini kebenaran Alquran, memahaminya secara mendalam, dan menggunakan akalnya untuk mengambil pelajaran. Di dalam ayat ini tersirat perintah agar memohon rahmat kepada Allah ﷻ. Memang wajib memohonnya, karena Allahlah pencipta dan pemilik rahmat.

عَنْ سَلْمَانَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِائَةَ رَحْمَةٍ كُلُّ رَحْمَةٍ طِبَاقَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَجَعَلَ مِنْهَا فِي الْأَرْضِ رَحْمَةً، فَبِهَا تَعْطِفُ الْوَالِدَةُ عَلَى وَلَدِهَا وَالْوَحْشُ وَالطَّيْرُ بَعْضُهَا عَلَى بَعْضٍ. فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ أَكْمَلَهَا بِهَذِهِ الرَّحْمَةِ.

Dari Salman radhiyallahu anhu, dia berkata,"Rasulullah ﷺ bersabda,'Sesungguhnya Allah ﷻ menciptakan seratus rahmat pada hari diciptakan langit dan bumi. Setiap rahmat melingkupi segala sesuatu di antara langit dan bumi. Lalu Allah ﷻ berikan satu rahmat untuk bumi yang dengannya seorang ibu menyayangi anaknya. Demikian juga binatang buas, burung-burung, satu sama lain saling menyayangi. Apabila datang hari kiamat, maka Allah ﷻ menyempurnakan rahmat tersebut (di akhirat)." H.R. Muslim, no. 4946

        Allah ﷻ menciptakan rahmat bukan untuk diri-Nya, akan tetapi untuk diberikan kepada seluruh ciptaan (hamba)-Nya. Allah ﷻ menciptakan seratus "buah" rahmat bersamaan dengan waktu penciptaan seluruh makhluk-Nya, kemudian Ia mengambil satu untuk dicurahkan ke seluruh jagat raya ini. Sampai hari kiamat, sampai habisnya umur alam raya ini, satu rahmat-Nya itu tidak habis, hingga Allah ﷻ tidak perlu mengambil rahmat kedua untuk seluruh alam raya ini. "Sisanya" (sembilan puluh sembilan rahmat) tetap tersimpan utuh. Di akhirat kelak barulah Allah ﷻ akan menumpahkan seluruh rahmat yang dimiliki-Nya tanpa disisakan! Ia limpahkan seluruhnya hanya kepada penghuni surga. Adapun penghuni neraka sama sekali tidak akan mendapatkannya, karena bagi mereka Allah ﷻ telah mengharamkannya.

        Mengapa harus memohon rahmat? Bukankan seluruh jagat raya ini dipenuhi dengan rahmat? Sebagaimana sabda Nabi ﷺ di atas, binatang buas, burung, dan seluruh ciptaan-Nya itu sudah dapat rahmat. kalau boleh dimunculkan sebutan itu rahmat 'standar'. Orang tua menyayangi anaknya itu adalah rahmat. Orang kafir pun menyayangi anaknya, padahal Allah ﷻ menyatakan bahwa orang kafir itu manusia yang dilaknat (dimurkai). Berarti rahmat yang didapat oleh mereka itu sama dengan rahmat yang didapat oleh binatang dan makhluk lainnya; rahmat standar. Memohon dilimpahi rahmat itu berarti meminta lebih dari rahmat standar. Memohon lebih dikasihi, disayang oleh Allah ﷻ, lebih banyak diberi kebaikan di dunia dan di akhirat.
Tak dinyana, ternyata Allah ﷻ menyegerakan siksaan-Nya di dunia itu salah satu bentuk rahmat-Nya, karena siksaan di dunia dibandingkan dengan siksaan di akhirat itu bagai setetes air dibandingkan dengan air sumua lautan di seluruh dunia.

عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

Dari Anas radhiyallhu anhu, ia berkata,"Rasulullah ﷺ bersabda,'Apabila Allah ﷻ menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, maka Allah menyegerakan siksaan-Nya di dunia, dan apabila Allah ﷻ menghendaki keburukan kepada hamba-Nya maka Allah ﷻ menahan dosanya sehingga dia terima (siksaan-Nya) kelak di hari Kiamat." H.R. At-Tirmidzi, no. 2139 Sebetulnya Allah ﷻ telah menyampaikan kepada siapa rahmant-Nya itu akan Ia limpahkan. Ia akan melimpahkannya kepada orang yang taat kepada-Nya dan Rasul-Nya. Allah ﷻ berfirman:

وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ

"Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat." Q S. Ali 'Imran (3) : Ayat 132
Taat. Inilah syarat yang wajib dipenuhi agar mendapatkan rahmat Allah ﷻ.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى!

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,"Seluruh umatku akan masuk surga kecuali yang menolak.' Para sahabat bertanya,'Wahai Rasulullah, siapa yang menolak?' Beliau menjawab,'Barangsiapa taat kepadaku masuk surga dan barangsiapa membangkang kepadaku berarti ia menolak.'" H.R. Albukhari, no. 6737
Rasulullah ﷺ memastikan bahwa seluruh umatnya pasti masuk surga. Namun beliau kemudian membatasinya dengan menyebutkan bahwa hal itu hanya bagi umtnya yang taat. Ketidaktaatan kepada Rasulullah ﷺ itu adaaah bentuk penolakan untuk masuk surga.

        Untuk masuk surga itu harus mendapatkan rahmat Allah ﷻ, sebab hanya karena rahmat Allahlah seseorang bisa masuk surga, bukan karena yang lain. Dan rahmat Allah ﷻ itu hanya Ia berikan kepada orang-orang yang taat; mengikuti Alquran dan sunnah Rasulullah ﷺ (ajaran Islam). Allah ﷻ berfirman:

وَهَٰذَا كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ مُبَارَكٞ فَٱتَّبِعُوهُ وَٱتَّقُواْ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ

"Dan ini adalah Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan yang penuh berkah. Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat," Q.S. Al-An'am (6) : Ayat 155
Menurut dua ayat yang menerangkan 'diberi rahmat' di atas, maka orang-orang yang dirahmati itu adalah orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan orang yang taat kepada keduanya itu adalah orang yang mengikuti Alquran, di mana Alquran itu diiplementasikan oleh Rasulullah sebagai contohnya. Mengikuti Alquran itu maksudnya berpegang teguh dan mengamalkannya.

        Orang yang taat pasti saleh. Orang yang saleh itu adalah orang yang banyak beramal saleh. Beramal saleh itu adalah mengamalkan Alquran/ilmu (ajaran) Islam (termasuk menjauhi yang dilarang). Jadi, cara untuk mendapatkan sebanyak-banyak rahmat Allah ﷻ itu adalah dengan beramal saleh sebanyak-banyaknya hingga habis jatah usia yang Allah ﷻ berikan. Dengan demikian sesuailah isi hidupnya dengak maksud Allah ﷻ menciptakan dirinya, yaitu hanya untuk beribadah kepada-Nya.

عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا فِي جَنَازَةٍ فِي بَقِيعِ الْغَرْقَدِ فَأَتَانَا رَسُولُ اللَّهِ ﷺ فَقَعَدَ وَقَعَدْنَا حَوْلَهُ وَمَعَهُ مِخْصَرَةٌ فَنَكَّسَ فَجَعَلَ يَنْكُتُ بِمِخْصَرَتِهِ ثُمَّ قَالَ: مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ وَمَا مِنْ نَفْسٍ مَنْفُوسَةٍ إِلَّا كُتِبَ مَكَانُهَا مِنْ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ، وَإِلَّا قَدْ كُتِبَتْ شَقِيَّةً أَوْ سَعِيدَةً. قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَفَلَا نَتَّكِلُ عَلَى كِتَابِنَا وَنَدَعُ الْعَمَلَ؟ فَمَنْ كَانَ مِنَّا مِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ فَسَيَصِيرُ إِلَى عَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ وَمَنْ كَانَ مِنَّا مِنْ أَهْلِ الشَّقَاءِ فَسَيَصِيرُ إِلَى عَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ. قَالَ: أَمَّا أَهْلُ السَّعَادَةِ فَيُيَسَّرُونَ لِعَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ وَأَمَّا أَهْلُ الشَّقَاوَةِ فَيُيَسَّرُونَ لِعَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاءِ ثُمَّ قَرَأَ { فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى } الْآيَةَ.

Dari Ali radliallahu 'anhu ia berkata،"Suatu ketika, kami menguburkan jenazah di Baqi' Al Gharqad. Kemudian Rasulullah ﷺ datang lalu duduk dan kami pun ikut duduk di sekitar beliau. Saat itu, beliau membawa tongkat kecil dan mengetuk-ngetukkannya ke tanah. Kemudian beliau bersabda,'Tidak ada seorang pun dan tidak ada satu jiwa pun yang bernafas, kecuali tempatnya telah ditulis di neraka dan di surga. Dan telah pula ditulis apakah ia hidup sengsara atau bahagia.' Kemudian seseorang bertanya,'Wahai Rasulullah, kenapa kita tidak berserah diri saja kepada kitab kita (yang telah dituliskan) dan tidak perlu beramal? Siapa di antara kita yang termasuk Ahlus Sa'dah (golongan yang beruntung, calon penghuni surga), maka niscaya ia akan berjalan di atas amalan golongan yang beruntung. Dan siapa yang termasuk Ahlusy Syaqa` (golongan yang celaka, calon penghuni neraka), maka niscaya ia akan berjalan di atas amalan golongan yang celaka?' Beliau bersabda,'Adapun Ahlus Sa'adah, maka ia akan dimudahkan untuk mengerjakan amalan Ahlus Sa'adah. Dan Ahlusy Syaqa ia akan dimudahkan untuk melakukan amalan Ahlusy Syaqa." Kemudian beliau membaca ayat: "FA`AMMAA MAN `A'THAA WAT TAQAA WA SHADDAQA BIL HUSNAA (Dan barangsiapa yang memberi, dan bertakwa serta membenarkan adanya surga).." H.R. Albukhari, no. 4567
Pada riwayat Albukhari yang lain terdapat lafad
قَالَ اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ

Nabi bersabda,"Beramallah kalian, karena semuanya akan dimudahkan. Jelas sekali Rasulullah ﷺ menyabdakan bahwa jika seseorang itu calon penghuni surga maka ia akan dimudahkan oleh Allah untuk beramal penghuni surga; amal saleh, meskipun untuk amal saleh yang tampaknya sulit dan berat. Sebaliknya, kalau calon penghuni neraka maka akan dimudahkan untuk beramal amalan penghuni neraka; mubah, syubhat, maksiat, dan sebagainya, yang semuanya itu membuahkan dosa. Sementara untuk beramal saleh begitu sulit dan berat, bahkan untuk amal saleh yang kecil dan ringan serta kesempatan mengerjakannya itu nampak di hadapannya.
Di dalam hadis berikut Rasulullah menegaskan bahwa penghuni surga dan penghuni neraka itu sudah bisa dibedakan sejak di dunia.

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَعُلِمَ أَهْلُ الْجَنَّةِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَفِيمَ يَعْمَلُ الْعَامِلُونَ قَالَ كُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ.

Dari Imran bin Hushain radhiyallahu anhuma, ia berkata,"Rasulullah ﷺ pernah ditanya,'Wahai Rasulullah, apakah calon penghuni surga dengan calon penghuni neraka telah diketahui?' beliau menjawab,'Ya.' orang itu bertanya lagi,'Lalu untuk apa orang-orang beramal?' Beliau menjawab,'Setiap orang akan dimudahkan menuju sesuatu yang telah ditentukan baginya." Muslim, no.4789 abu Dawud, no. 4086
Maka jelaslah, sulit beramal saleh itu adalah indikasi dan preseden buruk, dan dialah calon penghuni neraka!!!

Baca Juga Artikel Lainnya

blogs tailwind section
30 Maret, 2025

(Sulit Beramal Saleh?)

Allah ﷻ berfirman: رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن..

Read more..
blogs tailwind section
27 Maret, 2025

...?! "Aku Pesimis Bisa Masuk Surga!!!"

Rahmat dan ilmu milik Allah itu tanpa batas dan meliputi seluruh..

Read more..
blogs tailwind section
22 Maret, 2025

Raib

Allah ﷻ menuangkan ilmu-Nya yang tanpa batas dalam Alquran. Ilmu Allah..

Read more..
blogs tailwind section
21 Maret, 2025

Kita Menanam Allah Menumbuhkan

Allah itu maha rahman maha rahim. Pemilik dan pemberi karunia, kenikmatan, dan ..

Read more..
blogs tailwind section
18 Maret, 2025

Ternyata... Busuk!

Salah satu ciri kenabian Rasulullah adalah bisa menerangkan apa..

Read more..
blogs tailwind section
16 Maret, 2025

..Maka Sirnalah Ilmu

Orang-orang kafir di zaman Rasulullah sering mengejek..

Read more..
blogs tailwind section
15 Maret, 2025

Maju ke Belakang

Islam telah terbukti berhasil membangun manusia..

Read more..
blogs tailwind section
11 Maret, 2025

Manusia Sampah.. !!!

Rasulullah membangun, membentuk, dan mencetak manusia dari manusia-manusia..

Read more..
blogs tailwind section
7 Maret, 2025

Hanya Hati yang Bersih yang Bisa Mewadahi Ilmu

(Hadits) Dari Anas Bin Malik radhiyallahu anhu..

Read more..